Ada banyak macam asuransi sebagai bentuk perlindungan manusia, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi perjalanan, hingga asuransi jiwa. Pertanyaannya kini, apa yang dimaksud dengan asuransi jiwa?
Hampir semua perusahaan asuransi pasti menyediakan produk asuransi yang memang diprioritaskan untuk pencari nafkah utama atau ahli warisnya. Karena itu, tentu saja penting untuk mengetahui produk proteksi satu ini sebelum memilih asuransi jiwa terbaik.
Sama halnya seperti saat memutuskan membeli asuransi kesehatan dengan polis terbaik, tentu saja Anda harus memilih produk proteksi jiwa yang terbaik sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Buat mengetahui jawabannya, mari kita pahami dulu apa itu asuransi jiwa, jenis-jenis dan penentu besaran premi yang harus dibayarkan.
Mengenal Lebih Dalam Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah jasa finansial yang bertujuan menjamin tertanggung dan keluarga dari krisis keuangan bila terjadi kejadian tidak terduga seperti jika tertanggung meninggal dunia, terjadi pemutusan kontrak kerja, serta saat tiba-tiba membutuhkan uang darurat.
Terlebih lagi jika yang meninggal adalah kepala keluarga atau keluarga yang terbiasa mencari nafkah, sudah pasti adanya asuransi bisa sedikit membantu meringankan beban hidup. Dengan bahasa sederhananya, asuransi jiwa dapat membiayai hidup keluarga untuk sementara waktu sebelum keluarga tersebut kembali mendapatkan penghasilan kembali.
Selain itu, asuransi jiwa juga bisa membantu menyeimbangkan keuangan jangka pendek dan jangka panjang seseorang.
Manfaat Asuransi Jiwa
Setelah mengetahui apa itu asuransi jiwa, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh nasabah produk proteksi jiwa, yaitu:
? Memperoleh perlindungan finansial kepada ahli waris dan juga keluarga yang ditinggalkan.
? Menutupi biaya kematian.
? Menutupi biaya perawatan penyakit kronis, sebab produk asuransi kesehatan terkadang disatukan dengan asuransi jiwa.
? Mendapatkan tabungan pensiun.
? Asuransi tanpa dikenai pajak.
? Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jenis-Jenis Asuransi Jiwa
Berikut ini adalah jenis-jenis asuransi jiwa yang terdiri dari asuransi jiwa term life, whole life, dwiguna, dan unit link.
Asuransi Jiwa Term Life
Asuransi jiwa term life memiliki masa waktu berjangka yang bisa dipilih oleh calon nasabah. Biasanya mulai dari 5 sampai 30 tahun semenjak nasabah telah dinyatakan meninggal dunia.
Untuk asuransi jiwa term life, uang pertanggungan akan diberikan kepada ahli warisnya setelah nasabah meninggal dunia. Dari segi tarif, premi asuransi ini tergolong terjangkau akan tetapi premi akan hangus saat masa asuransi sudah berangkhir.
Misalnya, seorang nasabah memiliki asuransi term life selama 5 tahun, maka pada tahun keenam dan seterusnya, premi yang dibayarkan sudah tidak berlaku lagi dan harus membayar premi lagi jika ingin memperpanjang asuransi.
Asuransi Jiwa Whole Life
Asuransi jiwa whole life atau disebut asuransi seumur hidup merupakan polis asuransi yang bisa aktif hingga 100 tahun. Karena itu, asuransi whole life cenderung memiliki tarif premi yang lebih mahal daripada asuransi term life.
Ketika sudah melewati 100 tahun atau masa akhir asuransi tidak semua premi bakalan hangus. Asuransi ini berdampingan dengan dana pensiun. Jadi, nasabah bisa mempersiapkan masa tuanya dengan baik karena adanya dana pensiun tersebut.
Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi jiwa unit link sangat cocok untuk nasabah yang membutuhkan asuransi sekaligus ingin berinvestasi. Pasalnya, asuransi ini biasanya memiliki jangka waktu antara 10 sampai 20 tahun.
Uang pertanggungan dan hasil investasi diberikan kepada ahli waris ketika tertanggung sudah meninggal dunia. Dengan kata lain, dalam asuransi ini tidak semua biaya premi digunakan untuk membayar biaya asuransi tetapi juga digunakan untuk deposit investasi baik itu saham, obligasi, deposito, atau jenis investasi dan lainnya.
Asuransi satu ini lebih cocok untuk investasi jangka panjang, dan kekurangannya tetap ada karena namanya investasi memang tidak selalu menguntungkan.
Asuransi Jiwa Dwiguna
Asuransi jiwa dwiguna atau endowment insurance menawarkan dua manfaat utama untuk nasabahnya, yaitu memperoleh asuransi jiwa berjangka sekaligus mendapatkan tabungan.
Selain mendapatkan uang pertanggungan dari hasil premi asuransi yang dibayarkan untuk periode tertentu, nasabah juga bisa menarik polis asuransi tersebut sebelum masa kontrak berakhir. Karena itu, asuransi jiwa dwiguna lebih cocok untuk nasabah yang ingin mendapat tabungan untuk memenuhi kebutuhan tak terduga di masa akan datang.
Kekurangan asuransi satu ini memiliki harga premi yang cenderung tinggi. Meski begitu, hal itu sebanding dengan manfaat yang bisa diperoleh nasabahnya.
Penentu Besaran Premi Asuransi Jiwa
Seperti halnya produk asuransi apapun, tentu saja ada premi asuransi yang harus Anda bayarkan di setiap bulan atau tahunnya saat memilih produk proteksi jiwa.
Besaran premi asuransi yang harus dibayarkan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1. Jenis asuransi yang dipilih
Setelah mengetahui jenis asuransi yang dipilih, maka Anda dapat menghitung besaran biaya preminya. Untuk mengetahuinya, Anda bisa menggunakan kalkulator jenis asuransi jiwa yang akan membantu menentukan pilihan asuransi yang tepat.
2. Jangka waktu
Jangka waktu yang dipilih juga akan menentukan besar kecilnya premi yang dibayarkan. Misalnya, premi untuk perlindungan 10 tahun lebih rendah dibanding 20 tahun.
3. Usia
Semakin muda usia Anda saat memiliki asuransi jiwa, maka akan semakin terjangkau premi yang harus dibayarkan.
4. Jumlah Uang Pertanggungan
Semakin banyak jumlah uang pertanggungan yang Anda butuhkan, maka akan lebih besar pula premi yang harus dibayarkan. Misalnya, UP Rp500 juta tentunya butuh premi lebih besar daripada UP Rp100 juta.
5. Kondisi Kesehatan
Sebelum memiliki asuransi, perusahaan asuransi biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan atau gaya hidup Anda. Misalnya:
? Apakah Anda perokok?
? Pernahkah Anda melakukan olahraga ekstrim?
? Pernahkah Anda menderita penyakit serius atau menjalani operasi?
Jika satu atau dua kondisi itu pernah dialami, maka premi asuransi Anda biasanya akan lebih tinggi karena meningkatnya risiko serangan penyakit.
Jadi, sudah tidak ragu lagi membeli asuransi jiwa dan menentukan jenisnya?